Di cerita sebelumnya ( https://dewi.web.id/2019/05/10/jalan-jalan-ke-cikarang/ ) saya berniat perpanjang SIM di Cikarang, akan tetapi hasilnya nihil dikarenakan kelalaian saya hehe.
Dan disini saya akan menceritakan pengalaman saya perpanjang SIM di daerah Bekasi Junction (Proyek Bekasi), mari kita cusss~
Hari kamis tanggal 9 Mei 2019 adalah batas akhir saya perpanjang SIM (karena saya ulang tahun pada hari itu π ), jadi saya bergegas untuk menuju ke tempat perpanjang SIM yang ada di daerah Bekasi tersebut.
Namun sebelum merencanakan perjalanan, saya bertanya kepada teman saya (sebut saja Ai) yang sudah lebih dulu memperpanjang SIM. Saya bertanya kepada Ai apa saja syaratnya dan tempatnya buka jam berapa.
Lalu Ai menjawab kalau syarat perpanjang SIM hanya fotokopi KTP dan SIM (bawa masing-masing 5 lembar untuk jaga-jaga), membawa SIM asli, dan jangan lupa membawa pulpen (untuk mengisi data diri). Kemudian saya bertanya lagi kalau pagi bukanya jam berapa, lalu Ai menjawab jam 8 pagi sudah buka.
Setelah bertanya-tanya, saya langsung memikirkan estimasi keberangkatan untuk mempersiapkan diri agar tidak telat lagi seperti sebelumnya π . Lalu saya berpikir untuk berangkat sekitar jam 7 lewat karena jarak tempuh dari rumah saya ke Bekasi Junction sekitar 30 menit, jadi saya bisa sampai di tempat saat sudah buka.
Sesampainya disana, saya memarkir kendaraan ditempat parkir yang disediakan (kendaraannya jangan dibawa masuk ke dalam mall ya π ), lalu saya langsung berjalan kaki ke tempat perpanjang SIM-nya yang terletak di lantai bawah.
Pas sampai di lantai bawah, saya terkejut dan terheran-heran wkwk. Saya kaget karena kok ramai sekali. Saya pikir karena bulan Ramadhan jadi tidak terlalu ramai. Dan ternyata dugaan saya salah, malah sangat ramai euy haha.
Akan tetapi hal itu tidak mempengaruhi tekad saya untuk perpanjang SIM (yaiyalah hari terakhir pasti diusahain wkwk), karena jika tidak diusahakan, izin kerja saya akan jadi sia-sia dan itu tidak baik heuheu.
Lalu saya mendatangi meja informasi, saya bilang kepada pegawainya kalau saya ingin perpanjang SIM. Kemudian pegawainya bertanya kapan masa berakhir SIM-nya, dan saya menjawab kalau hari ini hari terakhir. Setelah itu, pegawainya meminta SIM asli dan memberikan nomor antrian, dan saya juga disuruh memfotokopi KTP.
Karena kebetulan saya sudah memfotokopi sehari sebelumnya, jadi saya langsung saja duduk dikursi yang disediakan. Saya benar-benar fokus mendengarkan nomor antrian dan saat nomor antrian saya dipanggil, saya langsung menuju ruang registrasi untuk mengambil berkas yang harus di isi.
Saat ingin registrasi, pegawainya meminta nomor antrian, fotokopi KTP (2 lembar), dan SIM asli. Kemudian berkas tersebut disatukan dan distaples oleh pegawainya. Lalu saya langsung kembali ke tempat duduk untuk mengisi data diri.
Setelah selesai mengisi data diri, saya langsung mengantri untuk cek kesehatan. Harga untuk cek tersebut, yaitu sebesar Rp25.000,-. Setelah cek kesehatan, saya langsung pindah tempat antrian ke sebelahnya π , yaitu bayar ke bank BRI untuk perpanjang SIM sebesar Rp75.000,-. dan pindah lagi ke sampingnya untuk membayar biaya asuransi sebesar Rp30.000,-.
Setelah itu, saya langsung kembali ke tempat registrasi untuk menaruh berkas data diri yang sudah saya isi dan menunggu nama dipanggil untuk foto. Jika foto sudah selesai, maka tinggal menunggu SIM-nya jadi. Alhamdulillah tidak memakan waktu lama untuk menunggu nama saya dipanggil. Eng ing eng… SIM-nya sudah jadi dan saya pun sangat senang ^_^
Itulah pengalaman saya hehe~ terima kasih yo!!!